kisah cinta ajumma dan siwon oppa

dahulu kala di negeri joget pelintir, hiduplah gadis bontet yang ceria yang selalu mekai kaos bertuliskan huruf A di dadanya. gadis itu bernama ajumma. ajumma adalah putri bungsu pasangan nyonya esteler dan tuan delon. saudara2 ajumma yang lain telah menikah dan hidup bahagia bersama pasangannya masing2, sedangkan ajumma yang masih belia dan labil ini masih tinggal bersama orangtuanya sembari mencari cinta sejati untuk melepaskan kutukan tubuh bontetnya.

kutukan tubuh bontet ajumma ini dia dapatkan setelah ia menolak cinta pangeran kadafi yang tak lain ada presiden libya. awalnya hubungan mereka baik2 saja sampai akhirnya ajumma memutuskan untuk berpisah karena tidak tahan dengan perlakuan kadafi yang selalu membabi buta sehingga kehidupan ajumma muram durja. kadafi yang marah akhirnya mengucapkan sumpah setia dihatapan jin tomang, ajumma yang malang akhirnya mendapat kutukan bontet, kutukan bontet itu hanya bisa dipatahkan jika ada seorang pangeran tampan nan rupawan datang melamar dan membawakan ajumma setangkai bunga berbau ketek yang ada di negeri ketek upilan.

ajumma si gadis belia ini pun memutuskan untuk berkelana ke negeri ketek upilan bersama dua sahabatnya, Gondal dan Gandil. Gondal adalah penjahit terkemuka di negeri joget pelintir, namun orderannya sekarang menyepi dikarenakan Gondal memiliki penyakit menular yang jika orang yang tidak mengenal dirinya menghirup penyakit ini akan langsung mati suri selama 3 hari 7 malam. sedangkan Gandil adalah seorang pelawak yang ketenarannya mengalahkan Sule atau ajis, Gandil menjadi terkenal karena punya kekuatan hidung sakti berlobang hidung gua yang bisa membuat orang tertawa terbahak2 tanpa mendengarnya berbicara.

akhirnya berbekal kenekatan dan kepedean super tinggi tiga sekawan itu pun pergi ke negeri ketek upilan untuk mencari jodoh yang baik untuk ajumma.sesampainya di negeri ketek upilan, tiba2 saja ajumma terperangah, ternganga, dan terberongak dikala seorang pangeran tampan berkuda putih melintas didepan mereka, pangeran itu adalah siwon oppa, pangeran tertampan dari negeri ketek upilan. ajumma yang labil ini pun langsung jatuh cinta pada pangeran siwon oppa dan berharap pangeran siwon oppa mau menikah dengannya. Gondal dan Gandil yang mengetahui hal tersebut jelas aja merasa pesimis, bagaimana tidak ajumma hanyalah seorang gadis bontet dengan kaos A serta memiliki struktur tulang yang petak di sekujur mukanya, sedangkan pangeran siwon oppa adalah pangeran tampan dengan tahi lalat nangkring di ujung dagunya. mereka abagaikan langit dan bumi yang tak mungkin di satukan. tapi ajumma yang penuh semangat ini tidak berputus asa begitu saja, ia tetap mengejar cinta pangeran siwon oppa yang di impikannya

setelah bertahun2 mengharap cinta pangeran siwon oppa yang tak kunjung terbalas. akhirnya ajumma menyerah. ajumma kini bukan lagi gadis belia yang labil, ajumma dan Gandil tumbuh menjadi gadis dewasa yang matang meski ajumma tetap berpenampilan seperti bola dunia. sedangkan teman mereka Gondal pertumbuhannya terhambat karena penyakit yang dideritanya itu. ajumma dan teman2nya memutuskan untuk pulang ke negeri mereka, tetapi saat dalam perjalanan pulang, ada hal menakjubkan yang mereka lihat. mereka melihat bunga berbau ketek sedang di pegang oleh seorang pangeran tampan tapi bukan pangeran siwon oppa. setelah dilacak oleh Gondal melalui situs pencarian muka, maka tertebaklah teka-teki siapa pangeran tampan itu sebenarnya. pangeran itu adalah pangeran Bruno Mars, pangeran impian dari negeri paman sam. Ajumma dalam sepersekian detik mulai merasa ia telah menemukan cintanya. tapi, tiba2 hal yang tidak terbayangkan sebelumnya terjadi!!!

pangeran bruno mars yang melihat Gandil yang tumbuh dewasa dengan lobang hidung gua nya merasa jatuh cinta pada pandangan pertama. maka pangeran Bruno mars pun memberikan bungan itu pada Gandil dan seketika Gandil menjadi langsit singset seperti puteri keraton. Gandil pun akhirnya pergi bersama pangeran Bruno mars untuk menikah dan membina rumah tangga yang sakinah mawaddah warrahmah. sementara Ajumma tertunduk lesu, tinggalah gondal disisinya sambil memegang bunga berbau ketek yang ditinggalkan Pangeran Bruno Mars. lalu Gondal pun mengambil inisiatif untuk berkata pada ajumma

" maukah kau menikah denganku"