Oleh oleh?apa yang salah dengan oleh-oleh?
Jawabannya, tidak ada.
Lalu kenapa oleh-oleh kadang jadi momok menakutkan bagi sebagian besar traveler terlebih jika mereka adalah budget traveler. Disini gue mau bercerita sedikit mengenai pengalaman gue perihal oleh-oleh...
Sebagai seorang budget traveler, gue sadar kalo duit yang gue punya itu amat sangat terbatas. Jangankan mau beli oleh-oleh, kadang buat akomodasi pun harus diirit sedemikian rupa biar gue ga jadi gembel di negara orang. Masalahpun muncul saat temen-temen gue tahu gue mau travelling. Temen yang awalnya cuma ketemu sekali seumur idup pun dengan sigapnya langsung menghujani bbm dan segala sosial media lainnya dengan pesan singkat yang bikin gue kadang ngelus dada istighfar... "jangan lupa oleh-oleh ya"
Pffffftttttt.....
Preeeet.....
Well...................
Disitu gue jadi terdiam tanpa kata... pengen gue lempar itu hape ke muka orang-orang yang jadi deket saat mau travelling, entahlah... tapi gue kadang bener-bener bete dengan orang-orang macem itu walaupun sejujurnya gue juga sering kaya gitu dulu jauh sebelum gue akhirnya travelling sendiri. Dan itupun cuma sama temen deket, bukan sama temen yg baru kenal beberapa kali, walaupun dengan alibi cuma basa-basi.
Oke, for those who have experienced this, maksud gue yang pernah melakukan hal jahanam ini kepada traveler-traveler yang mau berangkat, tolonglah kurangi level nitip oleh-oleh kalian. Mungkin sebagian besar orang berpikir kalo orang yang jalan-jalan keluar negeri kesana sini itu adalah orang yang uangnya berlebih ga pernah ada habisnya. Padahal, ada traveler yang modelnya kaya gue, gambling dari setahun sebelum beli tiket murah, nabung setahun full ga beli gadget baru kaya para penitip oleh-oleh itu, rela kerja rodi siang malem biar dapet duit tambahan buat makan di negeri orang.
Nah... masih tegakah kalian menitip oleh-oleh pada mereka yang travelling dengan proses yang gue jelasin itu?
Terus kalo miskin kenapa jalan-jalan?
Kalo ga beli oleh-oleh ngapain kesana jauh-jauh?
Nah ini lebih gengges lagi!
Terus kalo miskin ga boleh jalan?
Ada beberapa orang yang lebih mencari pengalaman dengan keluar, melihat keadaan asli sesungguhnya di sebuah tempat langsung ke tempatnya dibanding cuma browsing dari google, pengalaman yang begitulah yang ga akan pernah terbayar dengan gadget-gadget mahal, baju-baju cantik, karena pengalaman yang seperti itu sesungguhnya priceless.
Disaat seorang traveler ingin menikmati atmosfer berbeda dari tempat yang baru, tiba-tiba muncul lah titipan-titipan mengganggu tadi. Gimana ga kesel?
Nah, lain kali berpikir lah seribu kali untuk nitip oleh-oleh sama traveler.
Pertama, tanya dulu apa si traveler bisa menyempatkan waktunya untuk mencari oleh-oleh dan apakah itu mengganguu jadwal perjalanannya.
Kedua, jangan pernah meminta traveler membelikan oleh-olehmu pakai duit mereka sendiri walaupun benda kecil sekalipun kaya gantungan kunci, kecuali memang jika traveler mau memberikannya buat kamu.
Ketiga, jangan minta dibeliin oleh-oleh yang berat, mudah pecah, makan tempat, dll. Tahukan kalo ga semua traveler itu bawa beli bagasi? Tas mereka aja kadang-kadang udah padet banget. Mau ditambahin oleh-oleh kamu pula? Well....
Keempat, pastikan kalau oleh-oleh yang kamu titip itu mudah dicari dan ga buat traveler jadi pusing mikiri oleh-oleh kamu aja.
Nah gitu deh kurang lebih, jadi sebaiknya sih ga usah nitip oleh-oleh ya, mending nabung terus berangkat sendiri... dan lo pun akan merasakan enak ga enaknya dititipin oleh-oleh...
About
Selasa, 27 Januari 2015
Senin, 30 Juni 2014
Abahku dan Kapal Layarnya
“Kenapa kapal layar, Bah?”
tanyaku pada Abah yang sibuk mengelap pajangan tiga dimensi yang dibelinya dari
pasar loak kemarin sore.
“Filosofi?” Aku bingung. Jujur saja aku tidak mengerti apa yang dikatakan abahku barusan sehingga ia lebih memilih membeli pajangan bergambar kapal layar dibanding gambar lainnya.
“Kau lihat laut ini, Nak...” katanya menunjuk laut biru tempat kapal itu berlayar. “Saat kau berada diatas kapal ini, hanya lautlah yang menjadi batas mimpimu. Dan kau tahu? Kata kakekmu, saat engkau berada di kapal, takkan pernah engkau melihat laut yang berbatas sampai kapal itu menepi.” Abah kemudian bersiap memasang pajangan itu di dinding dekat pintu masuk rumah kami.
“Kakekmu pernah mengajak Abah naik kapal layar saat Abah masih kecil...” Abah mulai bercerita. “Kakek membawa Abah ketempat-tempat baru dan bertemu orang-orang baru. Sungguh pengalaman yang tidak bisa Abah lupakan. Seandainya saja Abah masih bisa mengunjungi tempat-tempat baru, negeri-negeri indah yang sering kita lihat bersama di televisi. Seandainya, Nak.” Abah tersenyum sambil mengacak-acak rambutku.
Aku tersenyum pilu kearah Abah. Abah sering bercerita tentang petualangannya saat ia muda, menjadi porter demi bisa membeli peralatan naik gunung, menjadi nelayan dadakan demi bisa membelah birunya laut, Ia semua lakukan karena jiwa petualang yang selalu memanggilnya walau ia tak ada uang. Dan jiwa petualang itu turun kepadaku, betapa aku mengidolakan Mt.Everest dengan keagungan puncak Himalaya nya, betapa aku ingin merasakan suasana kolonial kental dan bersahabat seperti di Penang, betapa aku ingin membakar kulitku hingga gosong dibawah teriknya matahari Bali...
Selasa, 11 Maret 2014
Pahawang, surganya Lampung yang ga jauh dari Palembang
Pahawang?
apa itu pahawang? apakah pahawang merupakan sinonim kata pahlawan? atau malah gabungan kata pawang dan pahlawan? entahlah...
yang jelas kali ini gue mau cerita tentang trip gue waktu ke daerah pahawang, lampung kemaren bareng anak-anak Backpacker Indonesia regional Palembang.
Sebenernya sih ga asing lagi bagi gue kalo mendengar kata Lampung secara itu provinsi tetanggaan ama tempat gue tinggal, tapi kalo denger nama Pahawang, jujur gue baru tau. Waktu itu ceritanya temen ngajak ngetrip bareng kesana karena katanya disana pantainya cantik plus biota bawah lautnya masih asri plus biaya kesana murah, cuma 500 ribu all in dari palembang. karena tergiur murahnya biaya kesana, langsunglah gue mengiyakan, padahal waktu itu gue ujung-ujungnya minta bayarin mas bruno hihihihi, walopun yah akhirnya gue keluar duit juga buat cadangan plus makan2 snack disana. #apes
perjalanan ke pehawang ditempuh dengan menyewa mobil xenia yang katanya bagus diajak mudik tangguh dan lain2 #korbaniklan... faktanyaaaaaaaaa...... yahhh mobilnya sih tangguh, tapi orang di dalemnya udah hampir sakratul maut gegara kudu jumpalitan selama perjalanan menyusuri jalan lintas timur yang terkenal keren kece bebas lubang, bebas macet bersih dan perfect lah pokoknya -__- (bapak presiden baca ini yaaa, sekali-sekali kalo kunjungan kerja ke palembang via jalintim aja, dijamin ajojing! nikmat dunia akherat!).
akhirnya dengan perjuangan berat beberapa belas jam, akhirnya kami yang beranggotakan 8 orang lima perempuan 3 lelaki sampai juga di kota bandar lampung pagi hari dan dengan sigapnya menuju ke dermaga ketapang tempat penyebrangan ke pulau kelagian tempat kita nginep.
apa itu pahawang? apakah pahawang merupakan sinonim kata pahlawan? atau malah gabungan kata pawang dan pahlawan? entahlah...
yang jelas kali ini gue mau cerita tentang trip gue waktu ke daerah pahawang, lampung kemaren bareng anak-anak Backpacker Indonesia regional Palembang.
Sebenernya sih ga asing lagi bagi gue kalo mendengar kata Lampung secara itu provinsi tetanggaan ama tempat gue tinggal, tapi kalo denger nama Pahawang, jujur gue baru tau. Waktu itu ceritanya temen ngajak ngetrip bareng kesana karena katanya disana pantainya cantik plus biota bawah lautnya masih asri plus biaya kesana murah, cuma 500 ribu all in dari palembang. karena tergiur murahnya biaya kesana, langsunglah gue mengiyakan, padahal waktu itu gue ujung-ujungnya minta bayarin mas bruno hihihihi, walopun yah akhirnya gue keluar duit juga buat cadangan plus makan2 snack disana. #apes
perjalanan ke pehawang ditempuh dengan menyewa mobil xenia yang katanya bagus diajak mudik tangguh dan lain2 #korbaniklan... faktanyaaaaaaaaa...... yahhh mobilnya sih tangguh, tapi orang di dalemnya udah hampir sakratul maut gegara kudu jumpalitan selama perjalanan menyusuri jalan lintas timur yang terkenal keren kece bebas lubang, bebas macet bersih dan perfect lah pokoknya -__- (bapak presiden baca ini yaaa, sekali-sekali kalo kunjungan kerja ke palembang via jalintim aja, dijamin ajojing! nikmat dunia akherat!).
akhirnya dengan perjuangan berat beberapa belas jam, akhirnya kami yang beranggotakan 8 orang lima perempuan 3 lelaki sampai juga di kota bandar lampung pagi hari dan dengan sigapnya menuju ke dermaga ketapang tempat penyebrangan ke pulau kelagian tempat kita nginep.
Rabu, 12 Februari 2014
Benda yang wajib gue bawa waktu travelling
Setelah sekian lama postingan gue banyak becandaannya, kali ini gue mau posting serius nih. siapa tau aja bisa bantu temen-temen traveller buat packing barang-barang yang harus dibawa saat kalian melancong. kali ini gue menitik beratkan pada benda yang ga terlalu jadi prioritas utama, tapi sebenernya penting banget. benda bukan prioritas utama itu ialah benda yang kalo elo ga bawa sih elo ga bakal mati menanggung malu. misalnya, kalo elo lupa bawa celana dalem sedangkan trip elo seminggu ke hutan belantara yang ga ada indomaretnya, nah berarti celana dalem itu prioritas utama yang harus elo bawa saat travelling. elo ga mau kan seminggu dihutan jadi tarzan beneran, seketika pake koteka gitu. Nah benda-benda dibawah ini bukan prioritas utama gue, tapi entah kenapa gue merasa gue bakalan hampa kalo ga bawa benda-benda ini waktu travelling....
1. Colokan Universal
Apakah colokan universal? entah apa nama benernya buat benda ini, yang jelas gue nyebutnya colokan universal. colokan universal menurut gue penting banget karena ga semua negara itu colokannya sama kaya negara kita. Di Malaysia, colokannya tiga kotak-kotak gitu, walopun bisa diakalin dengan menusuk colokan tengahnya agar bisa dimasuki colokan indonesia, dengan adanya colokan universal, tentu amat sangat membantu. juga pas gue ke filipina kemaren. colokan disana dua tapi tipis bukan bulet, untung ada sang colokan universal yang menyelamatkan hape dan kamera gue dari krisis batere.
wah mau dong....beli dimana????
TOKO LISTRIK, masa iya toko sepatu. gue dulu beli ini colokan cuma 35rb. jadi jangan tergiur harga online, cabut aja ke toko listrik di kota elo kasih abang-abangnya gambar ini, pasti ngerti
1. Colokan Universal
Apakah colokan universal? entah apa nama benernya buat benda ini, yang jelas gue nyebutnya colokan universal. colokan universal menurut gue penting banget karena ga semua negara itu colokannya sama kaya negara kita. Di Malaysia, colokannya tiga kotak-kotak gitu, walopun bisa diakalin dengan menusuk colokan tengahnya agar bisa dimasuki colokan indonesia, dengan adanya colokan universal, tentu amat sangat membantu. juga pas gue ke filipina kemaren. colokan disana dua tapi tipis bukan bulet, untung ada sang colokan universal yang menyelamatkan hape dan kamera gue dari krisis batere.
wah mau dong....beli dimana????
TOKO LISTRIK, masa iya toko sepatu. gue dulu beli ini colokan cuma 35rb. jadi jangan tergiur harga online, cabut aja ke toko listrik di kota elo kasih abang-abangnya gambar ini, pasti ngerti
Rabu, 15 Januari 2014
backpacker yang suka jalan kaki
wuihhh, udah setaon ga ngacak-ngacak blog ini, rasanya gimana gitu pas jari jemari gembul gue ini menekan tuts keyboard, aneh... abisnya bingung mau cerita apa. selama gue ninggalin blog ini, banyak pengalaman berharga yang gue dapet dari perjalanan hidup gue, sebenernya mau nulis seketika itu juga. tapi penyakit kanker males gue kayaknya udah menggerogoti sekujur badan gue yang aduhai ini, sampe saking malesnya, mau berak aja gue males, mending guling-guling dikasur nahan sakit perut. DEMI APA.
sesuai dengan judul kali ini, gue mau sharing tentang hobi gue kalo lagi backpacking, yakni jalan kaki. Hobi??? yeppp, kalo lagi ngetrip, gue suka banget yang namanya jalan kaki, buka google maps, liat rutenya, sekilo, dua kilo, tiga kilo, berkilo-kilo gue jabanin dah. Mungkin bagi orang lain, ini semacam penyiksaan terhadar diri sendiri, misi bunuh diri lah, dan lain sebagainya. Mereka ga salah kok, tapi ga sepenuhnya bener. Bagi gue, ada hal menarik dibalik jalan kaki itu sendiri. Selain karena memang gue ga punya budget untuk naek kendaraan umum (ini alasan utama banget), gue juga punya beberapa alasan kuat kenapa gue suka jalan kaki
- Jalan kaki bikin gue lebih dalem mengeksplor kearifan lokal tempat yang gue datangi. Yup, jalan kaki dari bukit bintang ke suria KLCC misalnya, banyak blog bilang ga terlalu jauh, pas gue coba, gue gempor juga -__- mana udah sepi, malem, sendirian, di depan ada pasangan muda-mudi yang lagi pacaran, ah lengkap lah sudah sebenarnya penderitaan ini (manggil mas bruno biar dateng pake awan kinton). Tapi, nilai plus nya adalah... jembatan khusus yang dibikin pemerintah Malaysia dari bukit bintang ke suria KLCC ini bikin gue ngerti cara jalan anak gehol di sana. pas gue dateng, gue perhatiin ya, cowo-cowo yang seliweran depan gue yang ga bawa monyetnya itu selalu pake celana agak ketat dipantat, pake tas sandang, terus maen haep, dan yang lucunya mereka ngobrol satu sama lain pake bahasa upin ipin, ampunnnn gue ga berenti senyum-senyum nahan ketawa, kenapa? mereka persis banget abang sally nya upin ipin itu loh!!! ini jadi hiburan gue banget selama single trip kemaren.
Jumat, 11 Oktober 2013
backpackeran ke Phuket, semacam mimpi yang jadi kenyataan
Sudah lama gue ga posting di blog ini, alasannya klise, gue sibuk.
dulu gue sibuk nulis skripsi buat wisudahan, sekarang abis skripsi ternyata gue makin sibuk, sibuk nyari kerjaan *pengagguran curcol*. saking sibuknya nyari kerjaan, gue sampe lupa kalo gue punya blog yang lama banget ga terjamah, saking lamanya ga dibuka, si blognya ngambek ga mau kebuka, lagi-lagi gue lupa password -__-, jadilah gue bikin password baru lagi dan lagi.
sesuai judul posting kali ini, gue mau ngebahas liburan gue ke phuket beberapa dinasti yang yang lalu, udah lumayan lama, tapi namanya pengalaman seru yaaa ga ada basinya buat diceritain, apalagi kalo yang cerita cewe sekece gue...
JADI...
perjalanan backpackeran ke phuket waktu itu disponsori oleh pelem jaman dinasti ming yang aktornya waktu itu leonardo di caprio. judul pelemnya the beach, setting pelemnya di kawasan phuket ama phi-phi island, kalo ga tau berarti ga gaul, udah gitu aja sih.
yep, karena demen banget ama pantai yang ada di pelem itu, mulailah gue mimpi suatu saat bisa kesana. dan mimpi itu diijabah oleh Allah SWT, gue akhirnya bisa ke phuket walopun perjalanan kesana ga semulus paha ceribel. gue sempet gontok-gontokan ama mas bruno pas di terminal bus di bangkok, penyebabnya karena kita keabisan tiket ke phuket dan kita ga bisa nunggu sampe besok karena kita juga ga punya waktu. waktu itu gue ama mas bruno berantemnya bener-bener berantem, ada drama tangis-tangisan, tarik menarik, cuek-cuekan, sumpah serapah, bahkan hampir ludah-ludahan untung ga sampe bacok-bacokan. kita bener-bener pusing, saking pusingnya kita lupa kalo kita di thailand, nanya orang pake bahasa indonesia saking udah bingung mau ngapain. dan mas bruno pun disini berhasil menunjukkan ilmu bahasa tubuhnya yang ga gue kuasai sama sekali, dia berhasil ngobrol panjang lebar dengan seorang bapak di terminal itu yang akhirnya nyetopin taksi buat kita dan nyuruh si sopir taksi buat nganterin kita ke terminal selatan. amazing!!! cuma mas bruno yang bisa berdialog selancar itu dengan si bapak thailand, si bapak manggut-manggut gitun pas ngobrol ama mas bruno, hebat-hebat, padahal beneran sumpeh gue ga ngerti apa yang mas bruno ama bapak itu omongin...
Selasa, 16 Juli 2013
persiapan pertama kali backpackeran ke luar negeri
backpackeran ke luar negeri?
yep...kali ini gue, penghuni kasur busuk ini bakal bagi2 tips gratis tentang persiapan backpackeran keluar negeri buat pertama kali... kok pertama kali? ya iyalaaaah, kalo elo udah kedua kali ketiga kali ke empat kali ngapain gue kasih tips -__- ngapain juga baca ini -____- unless elo emang ngefans ama gue darisono nya yak... jadi walopun backpackeran keluar negeri bukan hal yg baru buat elo, elo teteup mantengin posting ini sambil memandang bulan dan berimajinasi tentang kecantikan dan kekecean gue *oke, langsung di demo fpi*
nah, jadiiiiiii posting kali ini gue khususkan buat kalian semua yang kepengeeeeen banget keluar negeri, udah punya niat, tekad, dan nekad, tapi ga tau kudu ngapain, apa yang harus dipersiapin. kalo elo adalah orang yang memiliki kriteria niat tekad dan nekad tadi, elo harus baca posting ini dari awal sampe akhir. berbahagialah karena posting ini gue kasih gratis, besok harga naik! nah berikut adalah hal-hal yang elo sebaiknya persiapin kalo mau backpackeran keluar negeri:
1. backpack
ya iyalah kudu nyiapin backpack alias ransel, kalo elo nyipain koper namanya bukan backpackeran dong, tapi koperan -____-. *garing* *kriiiiiiiiiiuk*
gak, ini serius, sebelum elo niatin backpackeran keluar, elo harus pastiin backpack yang gimana yang bakal nemenin elo. kalo gue sih, pas pertama kali kemaren, gue milih minjem backpack orang -____- abisnya gak punya duit buat beli sendiri, tapi alhamdulillah sekarang udah punya walopun sebenernya bukan beli sendiri juga, tapi dibeliin mas bruno -___-
kenapa backpack penting??? karena kalo kita pake backpack yg nyaman perjalanan kita pun bakal nyaman, termasuk perjalanan keluar. saran gue, kalo elo cuma mau ngiterin malaysia, thailand dll semingguan, ga usah pake backpack yang gede amat, kemaren gue pake yang ukuran 35L dengan berat sekitar 8 kiloan lebih, itu udah lebih dari cukup... ada baju yang ga kepake soalnya.
dan berdasarkan pengalaman gue kemaren, backpack gue ga masuk bagasi, padahal beratnya melebihi standar kabin, walopun ga lebih-lebih amat. namanya juga backpacker kan, kalo mau bayar bagasi kan rugi hihihi, mending masukin kabin, toh petugasnya juga tau tas gue ga ganggu-ganggu amat kalo dikabin walopun yaaa rada susah masukinnya ke kabin -____-. yang jelas elo bakal hemat sekian ratus ribu lah kalo backpack elo bisa masuk kabin :)
Langganan:
Postingan (Atom)